A. Fakta
dan data Sejarah SMPN 3 Panumbangan
Nun jauh disebelah Utara Kecamatan Panumbangan, ada
sekolah lanjutan tingkat pertama sebagai gedung Unit Sekolah Baru (USB) yang berdiri pada tahun 2005 dengan ciri khas
tangga sekolah yang tinggi menuju kantor kepala sekolah dan ruang Tata Usaha.
Tak lain dan tak ayal lagi, nama sekolah itu bernama SMP Negeri 3 Panumbangan. Para siswa
sering menyebutnya “NETIPA” , entah darimana singkatan itu berasal. Sekolah itu
berdiri dengan megah di atas lahan seluas 6.030 m2 di atas lahan tinggi masuk dalam rangkai
pegunungan selatan Gunung Cakrabuna. Pantas saja sekolah ini sering disebut “
Negeri Atas Angin” itu menurut candaan guru-gurunya. Suasana yang adem, bikin
betah untuk belajar dan mengajar bagi para guru dan siswanya. Jauh dari polusi kota yang menghiru
biru. Di waktu-waktu tertentu angin yang bertiup setiap saat, embun pagi
menyerupai kabut,dan kicau
burung-burung. Siapa sangka, SMPN 3 Panumbangan mempunyai sejarah yang panjang
untuk dikenang oleh para guru dan siswanya pada saat itu dan sekarang.
SMP Negeri 3
Panumbangan ini dibangun selama sebelas tahun, hal penantian yang cukup panjang dengan berbagai
liku-likunya. Sekolah itu dirintis sejak tahun 1994 yang merupakan Kelas Jauh/
KJ SMP Negeri 1 Panumbangn yang bertempat di SD Negeri 1 Sindangbarang. Waktu
itu masih ada 1 kelas yaitu kelas 1G dari (Filial) SMPN 1 Panumbangan, yang
bertempat di Desa Sindangbarang. Tak ayal lagi sekolah ini sering disebut KJ
SMP Sindangbarang.
 |
Foto Desa Sindangbarang sebelum direnoviasi
|
 |
Foto SDN 1 Sindangbarang setelah di renovasi
|
Untuk proses belajar mengajar saat itu, SMPN 1
Panumbangan mengirimkan beberapa guru untuk mengajar di Kelas jauh tersebut
yang dibantu guru-guru SD dari SD Negeri 1 Sindangbarang. Karena jarak
Sindangbarang dengan Panumbangan sangat jauh sekitar 13 km, kondisi jalan yang rusak dan faktor cuaca
serta sulit kendaraan umum yang beroperasi, maka menjadi tantangan tersendiri bagi
guru untuk mengajar ke KJ SMP Sindangbarang. Sehingga proses belajar mengajar
sedikit tergangu. Kadang mereka masuk jam 7 sudah pulang 10 pagi ( ssssstt…berdasarkan cerita anak-anak !). Memang
dimaklumi juga hal itu karena kondisi yang menjadi tantangan berat waktu itu. Pantes
beberapa guru dari sekolah induk untuk pilih mundur mengajar di kelas jauhnya. Kembali
mengingat 27 tahun yang tahun yang silam, ini data dan fakta yang saya
kumpulkan selama saya menjadi tenaga pengajar honorer sampai menjadi ASN di
sekolah ini.
a. Masa
PLH Drs. Cecep Yusuf ( Tahun 1994 sd.
1998 )
Diawali tahun pertama tahun 1994, Kelas
jauh SMP Sindangbarang bertempat di SDN 1 Sindangbarang yang menepati satu
ruang kelas yang terdiri 26 siswa-siswi. Sebagai Pelaksanan Harian yang
bertugas saat itu adalah Drs. Cecep Yusuf bersama rekan-rekan guru dari SMPN 1
Panumbangan dan dibantu oleh guru-guru yang ada di SDN 1 Sindangbarang. Dalam
pelaksanan proses belajar mengajar di kelas tersebut masih banyak kendala yang
dihadapi, tetapi masih terus bertahan.
Memasuki tahun kedua tepat tahun 1995,
banyak yang daftar menjadi siswa Kelas Jauh Sindangbarang, sudah barang tentu
akan kekurang guru pengajarnya. Ruangan kelas pun bertambah dua ruangan yang
masih menumpang di SDN 1 Sindangbarang. Baru muncul perubahan terjadi banyak
guru-guru muda yang mengabdikan pada sekolah itu sebagai tenaga honorer ( Yedi
Ruspendi, Ida, Nana, Yaningsih, Ubun (Guru SDN 2 Sindangbarang/Manggahang), Asep
Juanda (Guru SDN 2 Buanamekar/Cibulakan ), Abdul Kohar (Alm ) dan guru-guru SDN
1 Sindangbarang yang masih mengajar. Selama lima tahun kelas jauh Sindangbarang
terus berkembang di bawah kepimpinan Drs. Cecep Yusuf dengan bertambah murid
setiap tahunnya. Akhirnya di tahun ketiga, kelas jauh Sindangbarang dialihkan
ke Ruangan Balai Desa Sindangbarang yang
kondisi banguannya sudah dibilang megah seperti saat ini. Para guru dan siswa
menepati ruang-ruang yang ada di sekitar balai desa, bahkan kelas 3 itu ada di
bangunan madrasah milik kampung Landeuh yang dekat dengan Masjid Agung
Siundangbarang.
Ruang yang tidak layak dipakai untuk proses belajar
mengajar dengan penuh sesak, bangku dan
kursi panjang yang reyot, kadang atap bocor saat belajar mengajar saat hujan
tiba , mereka kadang duduk bertiga dalam satu bangku dan mereka jatuh karena
kursinya patah ( sedih gitu….ya!).
Tapi itu semua tak menyurutkan para siswa untuk belajar dengan giat, itulah
upah yang tak ternilai bagi para guru sebagai uang lelah. Guru merasa dihargai
dan merasa bangga punya anak-anak didik yang semangat belajar. Walaupun saat
itu serba kekurangan, hanya buku-buku
seadanya yang bisa dibaca oleh para siswa pemberian dari SMP Induk. Hal ini
yang menjadi pemikiran dan perlu dibentuk kepanitian perencanaan pembangun
sekolah SMP di Sindangbaran, antara PLH SMP ( Drs. Cecep Yusuf), Kepala Desa (
Jahidi) serta tokoh-tokoh masyarakat (E.Suhayat) serta tokoh pendidikan ( Abdul
kohar, E. Samsudin, dan M.Usup) untuk memikir ke depan untuk membangun Sekolah
SMP di Desa Sindangbarang.
Namun tak akan menyurutkan semangat para siswanya,
yang aktif dalam setiap kegiatan yang dilakanakan di sekolah. Upacara hari
senin di depan balai desa dan kegiatan eksrakulikuler pramuka yang merupakan
ekstra yang satu satunya dilaksanakan di kela jauh SMP Sindangbarang. Mereka
dengan antusias mengikutinya dan bangga kalau menjadi regu inti di kelasnya.
Pelantikan kepramukan menjadi momen terindah yang dibantu Dewan Penegak/Bantara
(Dewan Peneggak MA Miftahu Falah dan DKR Kwaran Panumbangan…. Makasih ,ya kaka! Dimana kalian semua!
). Mengembleng para siswa menjadi pemuda harapan bangsa dan negara. Hal ini
terbukti, dengan mengirimkan regu inti Pa/Pi pernah ikut lomba LT 1 gugus depan SMP Negeri
1 Panumbangan, dan regu inti Pa berhasil menjadi juara pertama di lomba LT 1
tersebut. Siapa sangka anak-anak gunung itu bisa berprestasi.
Keikutsertaan dalam kegiatan 17 Agustus menjadi
momen yang bersejarah bagi KJ SMP Sindangbarang dipercaya untuk menjadi anggota
Paskibra dan regu Obade, bahkan setiap tahun menjadi petugas Paskibra. Alat dan
perlengkapan paskibra yang sederhana menjadi kenangan, tak menyurutkan semangat
guru yang melatihnya dengan anggota paskibra ( makasih Bu Ida, bendera latihan yang
ibu buat masih ada sampai saat ini ) Sudah barang tentu hal ini menjadi
bagian terpenting bagi kemajuan para siswa yang notabenenya anak-anak
pinggiran, tapi tidak bisa dianggap remeh.
Saat menjelang ujian nasionl atau UN atau ujian
sekolah, para siswa harus mengikuti ujian ke sekolah induk, mereka menginap
atau numpang sementara di rumah guru yang ada di Panumbangan. Mereka tinggal
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada di sekolah induk yaitu SMP Negeri
1 Panumbangan selama ujian dan tinggal di tempat yang asing menurut mereka.
Banyak suka dan duka yang mereka ceritakan saat ujian dan saat mereka tinggal
menginap. Tapi akhirnya mereka lulus, lulus pertama dari Kelas Jauh
Sindangbarang tahun 1996 sebagai alumni pertama KJ SMP Sindangbarang. Saat
itulah babakan pendidikan mulai berkembang di Desa Sindangbarang, alumni banyak
yang melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
 |
Foto Masjid Agung Desa Sindangbarang sebelum di renovasi
|
 |
Foto Pintu Gerabang Desa Sindangbarang sebelum direnovasi
|
b. Masa
PLH, Drs, Hanipriyadi ( 1998 sd 2003 )
Selang beberapa tahun terjadi tepatnya
tahun 1998, pergantian PLH Drs. Cecep Yusuf diangkat menjadi kepala
sekola yang baru, PLH diganti oleh Drs. Hanipriyadi yang dibantu guru PNS nya Ohim Hadarusman , Didin
Rosidin dan Enden Kurnia dari Sekolah Induk. dan akhirnya datang juga guru
honorer baru yang mengabdikan diri untuk kemajuan seperti Wiarsih,Titi Cahyati,
dan Odih. Suka duka mengajar di kelas jauh menjadi pengalaman berharga bagi
kami guru-guru honor dan PNS waktu itu. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
menjadi momen-momen terindah, ditambah siswa-siwa yang giat belajar dengan
sungguh-sungguh menjadi penyemangat guru-guru yang mengajar.
Kegiatan sekolah semakin di tingkatkan,
perlombaan yang dilaksanakan dalam momen-momen hari besar nasional dan hari
besar keagamaan. Kegiatan bertambah semarak dengan kehadiran guru-guru muda
yang membantu dan mengarahkan para siswa dalam acara kegiatan. Walaupun pada
masa itu ada guru yang pindah dan keluar dari KJ Sindangbarang. Kegiatan yang
paling mengharu biru saat saat regu inti pramuka menjadi juara 2 dan 3 LT 2
tingkat Kwaran Panumbangan, maka tak ayal lagi, KJ Sindangbarang menjadi
perbincangan yang hangat di Kwaran Panumbangan.
Momen yang paling berkesan saat kelulusan dan
kenaikan kelas yang dimeraihkan dengan panggung pertama di depan balai desa
Sindangbarang. Bagaimana tidak, masyarakat Sindangbarang sangat antusias
menyaksikan keboleh para siswa dalam menampilkan berbagai kesenian dan aktraksi
tingkah laku mereka menjadi kebangga para orang tua waktu
Hal ini menjadi daya tarik tersendiri
bagi sekolah, untuk menarik minat untuk melanjutkah sekolah ke jenjang yang
lebih tinggi, terutama masuk sekolah ke tingkat SMP. Sungguh benar-benar
terjadi, saat mulai mendaftaran siswa baru, banyak orang tua yang mendaftarkan
diri ke SMP. Walhasil kelas penuh sesak. Tapi apalah daya, itulah awal-awal
bahwa pendidikan sangat penting bagi kemajuan Desa Sindangbarang dan
sekitarnya.
Melihat tersebut, mulai berjalan
perintisan lanjutan untuk mendirikan Unit Sekolah Baru (USB) di Desa
Sindangbarang bersama PLH dan Kepala Desa (PLT Apep) serta Tokoh Desa Sindangbarang
an tokoh pendidikan memikirkan untuk membangun USB di Desa Sindangbarang. Namun
banyak kendala yang dihadapi, terutama lokasinyang akan dijadikan bangunan USB
tersebut yang direncanakan ada di sekitar Desa Sindangbarang, dan akhirnya
direncanakan di kampung Nangkapandak.
c. Masa
PLH Drs. Endang ( 2003 sd 2005 )
Apa
mesti dikata, kebersamaan sama Drs, Hanipriyadi berakhir, beliau diangkat
menjadi kepala sekolah, dan digantikan oleh Drs, Endang, yang masih dibantu
oleh 3 orang PNS dari SMPN 1 Panumbangan.
Kegiatan berjalan sebagimana mestinya, perubahan-perubahan diperbaiki
sedikit demi sedikit dan akhirnya berkembang dengan baik. Waktu pun berjalan
dengan menuliskan berbagai momen dalam mengisi lembaran kisah di KJ
Sindangbarang. Anemo masyarakat akan pentingnya pendidikan terus berkembang
sesuai dengan berkembangan jaman seiring dengan waktu yang berjalan.
Angkatan demi angkatan alumni pun silih
berganti, angin segar pun berhembus dan guru honor pun datang dan pergi silih
berganti. Tapi Proses belajar mengajar
terus berlangsung melahirkan generasi demi generasi yang akan muncul kurun
waktu 15 sampai 20 tahun nanti. Kegiatan kesiswaan pun berkembang, gagasan dan
ide dari PLH Drs Endang dan para guru berkembang meningkatkan potensi para siswa
walaupun berada di KJ Sindangbarang. Tradisi yang melekat sampai saat ini
adalah upacara wisuda kelulusan para siswa kelas 3 dan kenaikan kelas menjadi
momen terindah dengan panggung yang megah. Acara seremonial itu menjadi daya
tarik masyarakat yang ada disekitarnya.
Hal yang terpenting dalam tonggak sejarah
masa itu, adalah rencana pembangunan USB SMP Sindanbarang akhirnya berlanjut,
proses terus pertahap bersama pemerinatah Desa Sindangbarang. Lokasi yang
dijadikan tempat untuk USB itu terletak di Nangkapandak. Itu proses berlangsung
dari akhir tahun 2004 sd awal tahun
2005. Pembangunan itu dikerjakan bersama Pemerintah Desa Sindangbarang ( Kades
Uju ) bersama Kepala Sekolah SMPN 1 Panumbangan ( Drs. Wawan M.M ) beserta guru
PNS lainya. Keterlibatan proses pembangunan itu, dalam pelaksanaan tugasnya
ditunjuk Drs. Endang menjadi ketua Pelaksana dan dibantu Abdul Kohar pelaksana
hariannya dalam mengawasi pembangunan USB tersebut.
Akhirnya, awal tahun 2005, penantian
selama 11 tahun berbuah hasil, sekolah USB SMP Sindangbarang sudah dibangun.
Fasilitas yang dibangun antara lain 3
ruang kelas, kantor kepala dan ruang TU,
Laboratoriun, dan rumah dinas, serta WC siswa dan Guru. Sekolah itu
dibangun di atas pasir menyerupai bukit di pinngir jalan.
Tapi sayang, Desa Sindangbarang tahun 2004 dimekar
menjadi dua desa yaitu Desa Buanamekar dan Desa Sindangbarang. Banyak rumor
dari masyarakat Sindangbarang yang menyangkan pembangun USB SMP Sindangbarang
berada di wilayah Desa Buanamekar, karena batas wilayah bagian barat dari
Nangkapandak sampai dengan Wates yang
berbatasan dengan Kabupaten Majalengka. Tak ayal lagi, USB SMP Sindangbarang
masuk ke wilayah Desa Buanamekar.
Cerita punya cerita, nasi sudah jadi
bubur, inilah kenyaatan yang harus diterima, USB SMP Sindangbarang diganti
menjadi SMPN 3 Panumbangan secara resmi pada tahun 2005. Apapun itu namanya
sekolah, merupakan milik pemerintah dan milik masyarakat. Inilah sekolah kami
SMPN 3 Panumbangan, milik siapapun yang mau bersekolah di sekolah ini. Akhirnya
Drs. Endang menjadi kepala pertama SMP Negeri 3 Panumbangan.
Tangis kebahagian itu pun datang, tidak
membayangkan dan tidak menyangka akan berdiri sebuah sekolah yang megah yang di
nantikan dan diimpikan para guru dan siswa serta masyarakat, akhirnya
terlaksana jua. Unit Sekolah Baru SMPN 3
Panumbangan.
 |
Foto Depan SMPN 3 Panumbangan
|
(Penulis : Yedi Ruspendi)
Inilah data terbaru keberadan PLH dan guru-guru yang pernah mengabdi kepada KJ.
Sindangbarang selama 11 sebelum berdirinya SMPN 3 Panumbangan tahun yang lalu :
NO.
|
NAMA PLH DAN GURU
|
ALAMAT
|
KETERANGAN
|
1
|
Drs.
Cecep Yusuf, M.Pd.
|
Perum
Sawati -Ciawi
|
Kepsek
SMPN 3 Panumbangan (Masih aktif )
|
2
|
Drs.
Hanipriyadi, M.Pd.
(
Alm.)
|
Lumbung
|
Kepsek SMPN Cipaku
|
3
|
Drs.
Endang, M.Si
|
Sindangharja-Panumbangan
|
Mantan
Kepsek SMPN 3 Panumbangan tahun 2020
|
4
|
Ended
Kurnia
(Alm.)
|
Panjalu
|
Guru
Matematika SMPN 3 Panumbangan.
|
5
|
Ohim
Kadarusman, S.Ag. M.M
|
Cimuncang
|
Guru
PAI SMPN 2 Panumbangan
|
6
|
Didin
Rosidin, S.Pd., M.Pd.
|
Panumbangan
|
Kepsek
SMK Nurul Huda
|
7
|
Abdul
Kohar
(Alm.)
|
Sindangbarang
|
Mantan
Kepsek SD, dan guru bahasa Sunda SMPN 3 Panumbangan.
|
8
|
Ubun
|
Sindangbarang
|
Mantan
Guru Olahraga SDN
|
9
|
Yedi
Ruspendi, S.Pd.
|
Sindangbarang
|
Guru
IPS SMPN 3 Panumbangan
|
10
|
Asep
Juanda, S.Pd.SD
|
|
Guru
SDN 2 Buanamekar
|
11
|
Dra.
Yaningsih
|
Kiarajangkung-Rajapolah
|
MTs.
Kiarajangkung
|
12
|
Ida,
S,Pd.I
|
Mangunjaya
|
Guru
MIN Panumbangan
|
13
|
Didin,
S.Ag
|
Mangunjaya
|
Kepsek
MIN Panumbangan
|
14
|
Nana
|
Sindangbarang
|
Wirausaha
|
15
|
Dra.
Aam
|
Golat-Panumbangan
|
Guru
MTS/MA Miftahul Falah
|
16
|
Wiarsih,
S.Ag
|
Buniseuri-Ciamis
|
Guru
SMPN 3 Panumbangan & MTs. Negeri 3 Ciamis
|
17
|
Titi
Cahyati, S.Ag
|
Sindangbarang
|
Guru
MTs. Negeri 3 Ciamis
|
18
|
Odih
|
Ambarayah
|
Guru
SMK Cijangkar
|
*Data
tahun 2021
Bersambung