Penyerahan Hasil Penilain Kinerja Kepala Sekolah SMPN 3 Panumbangan oleh Pengawas
PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH ( PKKS )
Peningkatan kompetensi guru TIK dengan mengikuti kegiatan PKP Informatika yang di selenggarakan di SMPN 2 Kawali.
Kegiatan ini bekerjasama dengan KKN IAID Kab. Ciamis dengan BNN kab. Ciamis yang di selenggarakan di SMPN 3 Panumbangan
Penerapan KBM Berorientasi HOLTS kelas VIII di SMPN 3 Panumbangan
Di saat pandemi covid-19 sekolah melakukan PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh.
sesi poto selepas acara pembukaan pergantian pengawas Pembina Sekolah SMPN 3 Panumbangan.
Penyerahan Hasil Penilain Kinerja Kepala Sekolah SMPN 3 Panumbangan oleh Pengawas
Materi Online PAI:
Ibadah Puasa Membentuk Pribadi Yang Bertakwa
Rangkuman Materi PAI
Kelas 7 Bab 11 Hijrah ke Madinah, Sebuah Kisah yang Membanggakan
No |
Muhajirin |
Ansor |
1. |
Abu Bakar |
Kharij bin Zubair |
2. |
Umar bin Khattab |
Itban bin Malik |
3. |
Bilal bin Rabbah |
Abu Ruwaihah |
4. |
Abdull Rahman bin Auf |
Sa’ad bin Rabi’ |
5. |
Amir bin Abdillah |
Sa’ad bin Muadz |
6. |
Zubair bin Awwam |
Salamah bin Salamah |
7. |
Usman bin Affan |
Aus bin Tsabit |
8. |
Thalhah bin Ubaidillah |
Ka’ab bin Malik |
9. |
Abu Huzaifah bin Utbah |
Ubbah bin Bisyr |
10 |
Ammar bin Yasir |
Huzaifah bin Al Yaman |
Absen PAI kls IX A
Absen PAI kls IX B
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik mampu:
a. Menjelaskan tradisi Nusantara sebelum Islam dengan benar.
b. Menjelaskan Akulturasi budaya Islam dengan benar.
c. Menjelaskan cara melestarikan tradisi Islam Nusantara dengan benar.
d. Mengambil hikmah mempelajari tradisi Islam Nusantara dengan benar.
e. Berperilaku melestarikan tradisi Islam Nusantara dalam kehidupan seharihari
dengan benar.
2. Amati ketiga gambar di bawah ini!
Hasil perenungan ditulis dalam
buku catatan, dengan menggunakan bahasa sendiri yang jelas dan mudah difahami.
(Ilustrasi ini bisa dibaca dalam buku paket siswa halaman 235)
“Indonesia dikenal sebagai negara
kepulauan yang memiliki beragam suku, agama, ras, dan bahasa serta budaya.
Kekayaan budaya ini tidak terlepas dari faktor sejarah bangsa Indonesia dari
masa ke masa. Indonesia pernah mengalami berbagai macam zaman, seperti
Hindu-Buddha, Islam, zaman penjajahan, kemerdekaan, sampai masa reformasi
sekarang ini.
Hal ini sekaligus memunculkan dan
menumbuhkan kebudayaan baru. Baik itu budaya sebagai hasil pembauran dengan
budaya sebelum Islam, maupun budaya yang lahir karena adanya nilai-nilai Islam.
Tradisi Islam di Nusantara ini muncul sebagai akibat ajaran agama yang
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Ajaran Islam akan merasuk
ke dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat sampai menjadi tradisi dan tata cara
hidup. Sebelum kedatangan Islam, masyarakat Nusantara telah memeluk agama
Hindu-Buddha sehingga penduduk Nusantara telah memiliki budaya, tata cara
hidup dan adat yang mengakar kuat. Tumbuhnya Islam menyebabkan adanya
akulturasi budaya.
Kekayaan budaya ini harus
dilestarikan supaya generasi mendatang juga dapat merasakannya. Sikap positif
dalam memandang kekayaan budaya ini perlu dikembangkan. Kekayaan tradisi dan
budaya dipandang sebagai warisan leluhur sekaligus merupakan titipan dari
generasi mendatang. Upaya pelestarian budaya ini dapat dilakukan dengan selalu
menjaganya dari pengaruh negatif budaya luar. Kita harus menyaring budaya yang
bertentangan dengan nilai-nilai kepribadian bangsa dan Islam.
Adapun tradisi dan budaya yang
sesuai dengan kepribadian bangsa dan nilai-nilai Islam dapat diterima dan
dikembangkan. Tiap-tiap daerah atau provinsi di Indonesia memiliki
tradisi dan budaya yang khas. Tradisi dan budaya pada setiap daerah
tersebut perlu diperkenalkan ke dunia luar sebagai kekayaan budaya bangsa. Hal
ini juga dimaksudkan sebagai upaya melestarikan dan mengembangkan tradisi dan
budaya yang telah ada."
Setiap zaman membawa pengaruh
tersendiri bagi pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Nusantara.
Perkembangan Islam di Nusantara dari masa ke masa juga menambah khazanah dan
kekayaan budaya. Para mubaligh dan penyebar Islam telah berhasil menanamkan
akidah Islamiyah di Nusantara.
4. Ringkasan Materi
a. Tradisi Nusantara Sebelum
Islam
Jauh sebelum Islam masuk dan
berkembang di Nusantara, masyarakat telah memiliki keragaman budaya dan
tradisi. Bahkan sebelum agama Hindu-Buddha masuk ke Indonesia masyarakat telah
memiliki kepercayaan kepada benda-benda alam dan ruh nenek moyang. Kepercayaan
kepada benda-benda alam dan ruh nenek moyang ini berpengaruh pada pola
kehidupan masyarakat. Banyak upacara ritual dilakukan sebelum melakukan
kegiatan tertentu. Misalnya ritual sebelum melaksanakan hajatan, kelahiran,
perkawinan, kematian dan lain sebagainya. Tradisi ini mereka lakukan turun
temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Mereka patuh menjalankan
tradisi tersebut karena beranggapan jika terjadi pelanggaran akan mendapat
kutukan dari arwah nenek moyang yang akibatnya akan mendatangkan bencana di
tengah-tengah masyarakat.
Masuknya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia tidak menyebabkan tradisi-tradisi
tersebut musnah, justru semakin tumbuh dan berkembang. Hal ini dikarenakan
pengaruh agama Hindu-Buddha menyesuaikan dengan tradisi-tradisi di
masya-rakat. Bentuk penyesuaiannya adalah dengan mengubah cara-cara upacara
ritual sehingga sesuai dengan nilainilai ajaran Hindu-Buddha.
Masuknya kebudayaan Hindu-Buddha
dari India ke Nusantara melalui proses penyesuaian dengan kondisi kehidupan
masyarakat. Tentu saja penyesuaian ini tanpa menghilangkan unsur asli budaya di
Nusantara.
Di antara pengaruh kebudayaan
Hindu-Buddha dalam kebudayaan Indonesia, misalnya tampak pada seni rupa dan
seni ukir. Di bidang seni rupa dan seni ukir ini terlihat pada relief atau seni
ukir pada dindingdinding candi. Sebagai contoh, pada relief Candi Borobudur
tampak adanya perahu bercadik yang merupakan gambaran pelaut nenek moyang
bangsa Indonesia. Terdapat pula relief yang menggambarkan riwayat sang Buddha
sekaligus ada gambaran lingkungan alam Indonesia. Pengaruh kebudayaan
Hindu-Buddha juga tampak pada bidang seni bangunan, misalnya pada bentuk
bangunan candi.
Di India, candi merupakan kuil
untuk memuja para dewa dengan bentuk stupa. Sedangkan di Indonesia, candi
selain sebagai tempat pemujaan, juga berfungsi sebagai makam raja atau untuk
tempat menyimpan abu jenazah raja yang telah meninggal. Candi ini sebagai tanda
penghormatan masyarakat terhadap sang raja. Di atas makam sang raja biasanya
didirikan patung raja yang mirip dengan dewa yang dipujanya. Hal ini sebagai
perpaduaan antara fungsi candi di India dan tradisi pemakaman dan pemujaan ruh
nenek moyang di Indonesia. Sehingga, bentuk bangunan candi di Indonesia pada
umumnya adalah punden berundak, yaitu bangunan tempat pemujaan ruh nenek
moyang. Contoh ini dapat dilihat pada bangunan candi Borobudur.
b. Akulturasi Budaya Islam
Akulturasi merupakan proses
percampuran antara unsur kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain
sehingga terbentuk kebudayaan yang baru tanpa menghilangkan sama sekali ciri
khas masing-masing kebudayaan lama. Kedatangan ajaran Islam di Nusantara juga
mengalami proses akulturasi dengan kebudayaan Nusantara saat itu.
Bentuk budaya sebagai hasil dari
proses akulturasi tersebut, tidak hanya bersifat kebendaan atau material tetapi
juga menyangkut perilaku masyarakat Indonesia. Budaya ini kemudian dikenal
dengan istilah budaya Islam. Budaya Islam adalah segala macam bentuk cipta,
rasa, dan karsa yang berasal dan berkembang dalam masyarakat serta telah
mendapat pengaruh dari Islam.
Budaya dalam pandangan Islam
adalah sebuah tata nilai dan tradisi yang berkembang dari ajaran Islam. Tata
nilai tersebut merupakan hasil penterjemahan dari pokok-pokok ajaran Alquran
dan hadis dalam kehidupan nyata. Sedangkan yang dimaksud dengan tradisi Islam
adalah kebiasaan atau adat istiadat yang dilakukan turun temurun oleh
masyarakat, dan di dalamnya mengandung ajaran-ajaran Islam.
Islam sesungguhnya membuka diri terhadap budaya-budaya dari luar Islam. Islam mempersilakan siapapun untuk berpendapat, mengemukakan ide dan gagasan, ataupun menciptakan budayabudaya tertentu, asalkan sesuai prinsip-prinsip sebagai berikut :
Ketiga prinsip di atas menjadi pedoman baku bagi umat Islam dalam berinteraksi dengan budaya-budaya lain di luar Islam. Berlandaskan ketiga prinsip tersebut akan lahir sebuah kebudayaan Islam yang memiliki ciri khusus, yaitu budaya yang berasaskan tauhid kepada Allah Swt.
Kita dipersilakan untuk
berinteraksi maupun mengambil manfaat dari budaya bangsa-bangsa lain, selama
ketiga prinsip di atas tidak dilanggar. Kesenian termasuk dalam unsur
kebudayaan, sebab perwujudan dari kebudayaan tidak terlepas dari hasil olah
pikir dan perilaku manusia lewat bahasa, pergaulan, dan organisasi sosial.
Kesenian merupakan salah satu media paling mudah diterima dalam penyebaran
Islam. Salah satu buktinya adalah penyebaran Islam dengan menggunakan media
wayang kulit dan gamelan seperti yang dilakukan Sunan Kalijaga.
Berikut ini adalah beberapa seni
budaya Nusantara yang telah mendapatkan pengaruh dari ajaran Islam:
1. Nama-Nama Bulan dalam
Jawa
Masuknya Islam ke Indonesia,
membawa pengaruh pada sistem penanggalan. Islam menggunakan kalender Hijriah
yang berpatokan pada perputaran bulan. Bentuk akulturasi antara penanggalan
Islam dengan penanggalan Jawa dapat terlihat pada penamaan bulan sebagai
berikut:
2. Seni Bangunan Masjid
3. Seni Kaligrafi
4. Seni Tari
5. Seni Musik
6. Seni Pertunjukan
7. Seni Sastra
8. Kesenian Debus
c. Melestarikan Tradisi Islam Nusantara
Tradisi adalah kebiasaan atau
adat istiadat yang dilakukan turun temurun oleh masyarakat. Sebagaimana
diketahui bahwa sebelum Islam datang, masyarakat Nusantara sudah mengenal
berbagai kepercayaan dan memiliki beragam tradisi lokal. Melalui kehadiran
Islam maka kepercayaan dan tradisi di Nusantara tersebut membaur dan
dipengaruhi nilai-nilai Islam. Karenanya muncullah tradisi Islam Nusantara
sebagai bentuk akulturasi antara ajaran Islam dengan tradisi lokal
Nusantara.
Tradisi Islam di Nusantara
digunakan sebagai metode dakwah para ulama zaman itu. Para ulama tidak
memusnahkan secara total tradisi yang telah ada di masyarakat. Mereka
memasukkan ajaran-ajaran Islam ke dalam tradisi tersebut, dengan harapan
masyarakat tidak merasa kehilangan adat dan ajaran Islam dapat diterima.
Seni budaya, adat, dan tradisi
yang bernapaskan Islam tumbuh dan berkembang di Nusantara. Tradisi ini sangat
bermanfaat bagi penyebaran Islam di Nusantara. Untuk itulah, kita sebagai
generasi muda Islam harus mampu merawat, melestarikan, mengembangkan dan
menghargai hasil karya para ulama terdahulu.
Mengingat zaman modern sekarang
ini ada sebagian kelompok yang mengharamkan dan ada sebagian yang menghalalkan.
Mereka yang mengharamkan beralasan pada zaman Rasulullah saw. tidak pernah ada.
Mereka yang membolehkan dengan dasar bahwa tradisi tersebut digunakan sebagai
sarana dakwah dan tidak bertentangan dengan syariat Islam.
Para ulama dan wali pada zaman
dahulu tentu telah mempertimbangkan tradisi-tradisi tersebut dengan sangat
matang baik dari segi madharatmafsadat maupun halal-haramnya. Mereka sangat
paham hukum agama, sehingga tidak mungkin mereka menciptakan tradisi tanpa
pertimbanganpertimbangan tersebut. Banyak sekali tradisi atau budaya Islam yang
berkembang hingga saat ini. Semuanya mencerminkan kekhasan daerah atau tempat
masingmasing.
Berikut ini adalah beberapa
tradisi atau budaya Islam dimaksud:
Membuat video atau Konten pembelajaran singkat tentang Solat Jamak dan Solat Qashar
Asalamualaikum wr.wb
Selamat pagi anak anak, semoga kalian selalu ada dalam lindungan Allah SWT dan selalu di berikam kesehatan. Amin
Setelah kalian minggu lalu mempelajari materi tentang Solat Jamak dan Qashar, tentunya kalian sudah mengerti dan paham tentang materi tersebut.
Untuk pembelajaran hari ini ayo kalian berkreasi membuat sebuah video atau konten pembelajaran tentang niat Solat Jamak dan qashar beserta artinya yah
Dibawah ini ada contoh tayangan video pembelajaran tentang niat solat qashar.
Contoh video pembelajaran sholat qasharTugas ini merupakan suatu tugas praktek yang akan dinilai, oleh karena itu ayo belomba lomba untuk membuat video atau konten pembelajaran dengan baik dan bagus.
Tidak panjang lebar langsung saja kalian masuk link dibawah ini
👉Praktek PAI
Selamat mengerjakan, tetap semangat
Membuat video atau Konten pembelajaran singkat tentang Berbaik Sangka dsn Beramal Soleh
Asalamualaikum wr.wb
Selamat pagi anak anak, semoga kalian selalu ada dalam lindungan Allah SWT dan selalu di berikam kesehatan. Amin
Setelah kalian minggu lalu mempelajari materi tentang Berbaik Sangka dan Beramal Soleh, tentunya kalian sudah mengerti dan paham tentang materi tersebut.
Untuk pembelajaran hari ini ayo kalian berkreasi membuat sebuah video atau konten pembelajaran tentang Berbaik sangka atau Beramal Soleh (kalian pilih saja diantara dua itu)
Dibawah ini ada contoh tayangan video pembelajaran tentang Berbaik Sangka, silahkan kalian lihat. Tdk harus sama ini hanya contoh saja
Tugas ini merupakan suatu tugas praktek yang akan dinilai, oleh karena itu ayo belomba lomba untuk membuat video atau konten pembelajaran dengan baik dan bagus.
Tidak panjang lebar langsung saja kalian masuk link dibawah ini
👉Praktek PAI
Selamat mengerjakan, tetap semangat
Membuat video atau konten pembelajaran singkat tentang Urutan tata cara ibadah haji
Asalamualaikum wr.wb
Selamat pagi anak anak, semoga kalian selalu ada dalam lindungan Allah SWT dan selalu di berikam kesehatan. Amin
Setelah kalian minggu lalu mempelajari materi tenang ibadah haji dan umroh tentunya kalian sudah mengerti dan paham tentang materi tersebut.
Untuk pembelajaran hari ini ayo kalian berkreasi membuat sebuah video atau konten pembelajaran tentang Uruatan Tata Cara Ibadah Haji Beserta Penjelasannya (penjelasannya singkat saja yah)
Dibawah ini ada contoh tayangan video pembelajaran tentang ibadah haji, silahkan kalian lihat. Tdk harus sama ini hanya contoh saja
Tugas ini merupakan suatu tugas praktek yang akan dinilai, oleh karena itu ayo belomba lomba untuk membuat video atau konten pembelajaran dengan baik dan bagus.
Tidak panjang lebar langsung saja kalian masuk link dibawah ini
👉Praktek PAI
Selamat mengerjakan, tetap semangat
A. Fakta dan data Sejarah SMPN 3 Panumbangan
Nun jauh disebelah Utara Kecamatan Panumbangan, ada sekolah lanjutan tingkat pertama sebagai gedung Unit Sekolah Baru (USB) yang berdiri pada tahun 2005 dengan ciri khas tangga sekolah yang tinggi menuju kantor kepala sekolah dan ruang Tata Usaha. Tak lain dan tak ayal lagi, nama sekolah itu bernama SMP Negeri 3 Panumbangan. Para siswa sering menyebutnya “NETIPA” , entah darimana singkatan itu berasal. Sekolah itu berdiri dengan megah di atas lahan seluas 6.030 m2 di atas lahan tinggi masuk dalam rangkai pegunungan selatan Gunung Cakrabuna. Pantas saja sekolah ini sering disebut “ Negeri Atas Angin” itu menurut candaan guru-gurunya. Suasana yang adem, bikin betah untuk belajar dan mengajar bagi para guru dan siswanya. Jauh dari polusi kota yang menghiru biru. Di waktu-waktu tertentu angin yang bertiup setiap saat, embun pagi menyerupai kabut,dan kicau burung-burung. Siapa sangka, SMPN 3 Panumbangan mempunyai sejarah yang panjang untuk dikenang oleh para guru dan siswanya pada saat itu dan sekarang.
SMP Negeri 3 Panumbangan ini dibangun selama sebelas tahun, hal penantian yang cukup panjang dengan berbagai liku-likunya. Sekolah itu dirintis sejak tahun 1994 yang merupakan Kelas Jauh/ KJ SMP Negeri 1 Panumbangn yang bertempat di SD Negeri 1 Sindangbarang. Waktu itu masih ada 1 kelas yaitu kelas 1G dari (Filial) SMPN 1 Panumbangan, yang bertempat di Desa Sindangbarang. Tak ayal lagi sekolah ini sering disebut KJ SMP Sindangbarang.
Foto Desa Sindangbarang sebelum direnoviasi |
Foto SDN 1 Sindangbarang setelah di renovasi |
Untuk proses belajar mengajar saat itu, SMPN 1 Panumbangan mengirimkan beberapa guru untuk mengajar di Kelas jauh tersebut yang dibantu guru-guru SD dari SD Negeri 1 Sindangbarang. Karena jarak Sindangbarang dengan Panumbangan sangat jauh sekitar 13 km, kondisi jalan yang rusak dan faktor cuaca serta sulit kendaraan umum yang beroperasi, maka menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk mengajar ke KJ SMP Sindangbarang. Sehingga proses belajar mengajar sedikit tergangu. Kadang mereka masuk jam 7 sudah pulang 10 pagi ( ssssstt…berdasarkan cerita anak-anak !). Memang dimaklumi juga hal itu karena kondisi yang menjadi tantangan berat waktu itu. Pantes beberapa guru dari sekolah induk untuk pilih mundur mengajar di kelas jauhnya. Kembali mengingat 27 tahun yang tahun yang silam, ini data dan fakta yang saya kumpulkan selama saya menjadi tenaga pengajar honorer sampai menjadi ASN di sekolah ini.
a. Masa PLH Drs. Cecep Yusuf ( Tahun 1994 sd. 1998 )
Diawali tahun pertama tahun 1994, Kelas jauh SMP Sindangbarang bertempat di SDN 1 Sindangbarang yang menepati satu ruang kelas yang terdiri 26 siswa-siswi. Sebagai Pelaksanan Harian yang bertugas saat itu adalah Drs. Cecep Yusuf bersama rekan-rekan guru dari SMPN 1 Panumbangan dan dibantu oleh guru-guru yang ada di SDN 1 Sindangbarang. Dalam pelaksanan proses belajar mengajar di kelas tersebut masih banyak kendala yang dihadapi, tetapi masih terus bertahan.
Memasuki tahun kedua tepat tahun 1995, banyak yang daftar menjadi siswa Kelas Jauh Sindangbarang, sudah barang tentu akan kekurang guru pengajarnya. Ruangan kelas pun bertambah dua ruangan yang masih menumpang di SDN 1 Sindangbarang. Baru muncul perubahan terjadi banyak guru-guru muda yang mengabdikan pada sekolah itu sebagai tenaga honorer ( Yedi Ruspendi, Ida, Nana, Yaningsih, Ubun (Guru SDN 2 Sindangbarang/Manggahang), Asep Juanda (Guru SDN 2 Buanamekar/Cibulakan ), Abdul Kohar (Alm ) dan guru-guru SDN 1 Sindangbarang yang masih mengajar. Selama lima tahun kelas jauh Sindangbarang terus berkembang di bawah kepimpinan Drs. Cecep Yusuf dengan bertambah murid setiap tahunnya. Akhirnya di tahun ketiga, kelas jauh Sindangbarang dialihkan ke Ruangan Balai Desa Sindangbarang yang kondisi banguannya sudah dibilang megah seperti saat ini. Para guru dan siswa menepati ruang-ruang yang ada di sekitar balai desa, bahkan kelas 3 itu ada di bangunan madrasah milik kampung Landeuh yang dekat dengan Masjid Agung Siundangbarang.
Ruang yang tidak layak dipakai untuk proses belajar mengajar dengan penuh sesak, bangku dan kursi panjang yang reyot, kadang atap bocor saat belajar mengajar saat hujan tiba , mereka kadang duduk bertiga dalam satu bangku dan mereka jatuh karena kursinya patah ( sedih gitu….ya!). Tapi itu semua tak menyurutkan para siswa untuk belajar dengan giat, itulah upah yang tak ternilai bagi para guru sebagai uang lelah. Guru merasa dihargai dan merasa bangga punya anak-anak didik yang semangat belajar. Walaupun saat itu serba kekurangan, hanya buku-buku seadanya yang bisa dibaca oleh para siswa pemberian dari SMP Induk. Hal ini yang menjadi pemikiran dan perlu dibentuk kepanitian perencanaan pembangun sekolah SMP di Sindangbaran, antara PLH SMP ( Drs. Cecep Yusuf), Kepala Desa ( Jahidi) serta tokoh-tokoh masyarakat (E.Suhayat) serta tokoh pendidikan ( Abdul kohar, E. Samsudin, dan M.Usup) untuk memikir ke depan untuk membangun Sekolah SMP di Desa Sindangbarang.
Namun tak akan menyurutkan semangat para siswanya, yang aktif dalam setiap kegiatan yang dilakanakan di sekolah. Upacara hari senin di depan balai desa dan kegiatan eksrakulikuler pramuka yang merupakan ekstra yang satu satunya dilaksanakan di kela jauh SMP Sindangbarang. Mereka dengan antusias mengikutinya dan bangga kalau menjadi regu inti di kelasnya. Pelantikan kepramukan menjadi momen terindah yang dibantu Dewan Penegak/Bantara (Dewan Peneggak MA Miftahu Falah dan DKR Kwaran Panumbangan…. Makasih ,ya kaka! Dimana kalian semua! ). Mengembleng para siswa menjadi pemuda harapan bangsa dan negara. Hal ini terbukti, dengan mengirimkan regu inti Pa/Pi pernah ikut lomba LT 1 gugus depan SMP Negeri 1 Panumbangan, dan regu inti Pa berhasil menjadi juara pertama di lomba LT 1 tersebut. Siapa sangka anak-anak gunung itu bisa berprestasi.
Keikutsertaan dalam kegiatan 17 Agustus menjadi momen yang bersejarah bagi KJ SMP Sindangbarang dipercaya untuk menjadi anggota Paskibra dan regu Obade, bahkan setiap tahun menjadi petugas Paskibra. Alat dan perlengkapan paskibra yang sederhana menjadi kenangan, tak menyurutkan semangat guru yang melatihnya dengan anggota paskibra ( makasih Bu Ida, bendera latihan yang ibu buat masih ada sampai saat ini ) Sudah barang tentu hal ini menjadi bagian terpenting bagi kemajuan para siswa yang notabenenya anak-anak pinggiran, tapi tidak bisa dianggap remeh.
Saat menjelang ujian nasionl atau UN atau ujian sekolah, para siswa harus mengikuti ujian ke sekolah induk, mereka menginap atau numpang sementara di rumah guru yang ada di Panumbangan. Mereka tinggal menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada di sekolah induk yaitu SMP Negeri 1 Panumbangan selama ujian dan tinggal di tempat yang asing menurut mereka. Banyak suka dan duka yang mereka ceritakan saat ujian dan saat mereka tinggal menginap. Tapi akhirnya mereka lulus, lulus pertama dari Kelas Jauh Sindangbarang tahun 1996 sebagai alumni pertama KJ SMP Sindangbarang. Saat itulah babakan pendidikan mulai berkembang di Desa Sindangbarang, alumni banyak yang melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
Foto Masjid Agung Desa Sindangbarang sebelum di renovasi |
Foto Pintu Gerabang Desa Sindangbarang sebelum direnovasi |
b. Masa PLH, Drs, Hanipriyadi ( 1998 sd 2003 )
Selang beberapa tahun terjadi tepatnya tahun 1998, pergantian PLH Drs. Cecep Yusuf diangkat menjadi kepala sekola yang baru, PLH diganti oleh Drs. Hanipriyadi yang dibantu guru PNS nya Ohim Hadarusman , Didin Rosidin dan Enden Kurnia dari Sekolah Induk. dan akhirnya datang juga guru honorer baru yang mengabdikan diri untuk kemajuan seperti Wiarsih,Titi Cahyati, dan Odih. Suka duka mengajar di kelas jauh menjadi pengalaman berharga bagi kami guru-guru honor dan PNS waktu itu. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan menjadi momen-momen terindah, ditambah siswa-siwa yang giat belajar dengan sungguh-sungguh menjadi penyemangat guru-guru yang mengajar.
Kegiatan sekolah semakin di tingkatkan, perlombaan yang dilaksanakan dalam momen-momen hari besar nasional dan hari besar keagamaan. Kegiatan bertambah semarak dengan kehadiran guru-guru muda yang membantu dan mengarahkan para siswa dalam acara kegiatan. Walaupun pada masa itu ada guru yang pindah dan keluar dari KJ Sindangbarang. Kegiatan yang paling mengharu biru saat saat regu inti pramuka menjadi juara 2 dan 3 LT 2 tingkat Kwaran Panumbangan, maka tak ayal lagi, KJ Sindangbarang menjadi perbincangan yang hangat di Kwaran Panumbangan.
Momen yang paling berkesan saat kelulusan dan kenaikan kelas yang dimeraihkan dengan panggung pertama di depan balai desa Sindangbarang. Bagaimana tidak, masyarakat Sindangbarang sangat antusias menyaksikan keboleh para siswa dalam menampilkan berbagai kesenian dan aktraksi tingkah laku mereka menjadi kebangga para orang tua waktu
Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi sekolah, untuk menarik minat untuk melanjutkah sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, terutama masuk sekolah ke tingkat SMP. Sungguh benar-benar terjadi, saat mulai mendaftaran siswa baru, banyak orang tua yang mendaftarkan diri ke SMP. Walhasil kelas penuh sesak. Tapi apalah daya, itulah awal-awal bahwa pendidikan sangat penting bagi kemajuan Desa Sindangbarang dan sekitarnya.
Melihat tersebut, mulai berjalan perintisan lanjutan untuk mendirikan Unit Sekolah Baru (USB) di Desa Sindangbarang bersama PLH dan Kepala Desa (PLT Apep) serta Tokoh Desa Sindangbarang an tokoh pendidikan memikirkan untuk membangun USB di Desa Sindangbarang. Namun banyak kendala yang dihadapi, terutama lokasinyang akan dijadikan bangunan USB tersebut yang direncanakan ada di sekitar Desa Sindangbarang, dan akhirnya direncanakan di kampung Nangkapandak.
c. Masa PLH Drs. Endang ( 2003 sd 2005 )
Apa mesti dikata, kebersamaan sama Drs, Hanipriyadi berakhir, beliau diangkat menjadi kepala sekolah, dan digantikan oleh Drs, Endang, yang masih dibantu oleh 3 orang PNS dari SMPN 1 Panumbangan. Kegiatan berjalan sebagimana mestinya, perubahan-perubahan diperbaiki sedikit demi sedikit dan akhirnya berkembang dengan baik. Waktu pun berjalan dengan menuliskan berbagai momen dalam mengisi lembaran kisah di KJ Sindangbarang. Anemo masyarakat akan pentingnya pendidikan terus berkembang sesuai dengan berkembangan jaman seiring dengan waktu yang berjalan.
Angkatan demi angkatan alumni pun silih berganti, angin segar pun berhembus dan guru honor pun datang dan pergi silih berganti. Tapi Proses belajar mengajar terus berlangsung melahirkan generasi demi generasi yang akan muncul kurun waktu 15 sampai 20 tahun nanti. Kegiatan kesiswaan pun berkembang, gagasan dan ide dari PLH Drs Endang dan para guru berkembang meningkatkan potensi para siswa walaupun berada di KJ Sindangbarang. Tradisi yang melekat sampai saat ini adalah upacara wisuda kelulusan para siswa kelas 3 dan kenaikan kelas menjadi momen terindah dengan panggung yang megah. Acara seremonial itu menjadi daya tarik masyarakat yang ada disekitarnya.
Hal yang terpenting dalam tonggak sejarah masa itu, adalah rencana pembangunan USB SMP Sindanbarang akhirnya berlanjut, proses terus pertahap bersama pemerinatah Desa Sindangbarang. Lokasi yang dijadikan tempat untuk USB itu terletak di Nangkapandak. Itu proses berlangsung dari akhir tahun 2004 sd awal tahun 2005. Pembangunan itu dikerjakan bersama Pemerintah Desa Sindangbarang ( Kades Uju ) bersama Kepala Sekolah SMPN 1 Panumbangan ( Drs. Wawan M.M ) beserta guru PNS lainya. Keterlibatan proses pembangunan itu, dalam pelaksanaan tugasnya ditunjuk Drs. Endang menjadi ketua Pelaksana dan dibantu Abdul Kohar pelaksana hariannya dalam mengawasi pembangunan USB tersebut.
Akhirnya, awal tahun 2005, penantian selama 11 tahun berbuah hasil, sekolah USB SMP Sindangbarang sudah dibangun. Fasilitas yang dibangun antara lain 3 ruang kelas, kantor kepala dan ruang TU, Laboratoriun, dan rumah dinas, serta WC siswa dan Guru. Sekolah itu dibangun di atas pasir menyerupai bukit di pinngir jalan.
Tapi sayang, Desa Sindangbarang tahun 2004 dimekar menjadi dua desa yaitu Desa Buanamekar dan Desa Sindangbarang. Banyak rumor dari masyarakat Sindangbarang yang menyangkan pembangun USB SMP Sindangbarang berada di wilayah Desa Buanamekar, karena batas wilayah bagian barat dari Nangkapandak sampai dengan Wates yang berbatasan dengan Kabupaten Majalengka. Tak ayal lagi, USB SMP Sindangbarang masuk ke wilayah Desa Buanamekar.
Cerita punya cerita, nasi sudah jadi bubur, inilah kenyaatan yang harus diterima, USB SMP Sindangbarang diganti menjadi SMPN 3 Panumbangan secara resmi pada tahun 2005. Apapun itu namanya sekolah, merupakan milik pemerintah dan milik masyarakat. Inilah sekolah kami SMPN 3 Panumbangan, milik siapapun yang mau bersekolah di sekolah ini. Akhirnya Drs. Endang menjadi kepala pertama SMP Negeri 3 Panumbangan.
Tangis kebahagian itu pun datang, tidak membayangkan dan tidak menyangka akan berdiri sebuah sekolah yang megah yang di nantikan dan diimpikan para guru dan siswa serta masyarakat, akhirnya terlaksana jua. Unit Sekolah Baru SMPN 3 Panumbangan.
Foto Depan SMPN 3 Panumbangan |
(Penulis : Yedi Ruspendi)
Inilah data terbaru keberadan PLH dan guru-guru yang pernah mengabdi kepada KJ. Sindangbarang selama 11 sebelum berdirinya SMPN 3 Panumbangan tahun yang lalu :
NO. |
NAMA PLH DAN GURU |
ALAMAT |
KETERANGAN |
1 |
Drs. Cecep Yusuf, M.Pd. |
Perum Sawati -Ciawi |
Kepsek SMPN 3 Panumbangan (Masih aktif ) |
2 |
Drs. Hanipriyadi, M.Pd. ( Alm.) |
Lumbung |
Kepsek SMPN Cipaku |
3 |
Drs. Endang, M.Si |
Sindangharja-Panumbangan |
Mantan Kepsek SMPN 3 Panumbangan tahun 2020 |
4 |
Ended Kurnia (Alm.) |
Panjalu |
Guru Matematika SMPN 3 Panumbangan. |
5 |
Ohim Kadarusman, S.Ag. M.M |
Cimuncang |
Guru PAI SMPN 2 Panumbangan |
6 |
Didin Rosidin, S.Pd., M.Pd. |
Panumbangan |
Kepsek SMK Nurul Huda |
7 |
Abdul Kohar (Alm.) |
Sindangbarang |
Mantan Kepsek SD, dan guru bahasa Sunda SMPN 3 Panumbangan. |
8 |
Ubun |
Sindangbarang |
Mantan Guru Olahraga SDN |
9 |
Yedi Ruspendi, S.Pd. |
Sindangbarang |
Guru IPS SMPN 3 Panumbangan |
10 |
Asep Juanda, S.Pd.SD |
|
Guru SDN 2 Buanamekar |
11 |
Dra. Yaningsih |
Kiarajangkung-Rajapolah |
MTs. Kiarajangkung |
12 |
Ida, S,Pd.I |
Mangunjaya |
Guru MIN Panumbangan |
13 |
Didin, S.Ag |
Mangunjaya |
Kepsek MIN Panumbangan |
14 |
Nana |
Sindangbarang |
Wirausaha |
15 |
Dra. Aam |
Golat-Panumbangan |
Guru MTS/MA Miftahul Falah |
16 |
Wiarsih, S.Ag |
Buniseuri-Ciamis |
Guru SMPN 3 Panumbangan & MTs. Negeri 3 Ciamis |
17 |
Titi Cahyati, S.Ag |
Sindangbarang |
Guru MTs. Negeri 3 Ciamis |
18 |
Odih |
Ambarayah |
Guru SMK Cijangkar |
*Data tahun 2021
Bersambung